Rabu, 29 April 2020

Berdialog dengan diri sendiri

Percaya atau ngga berdialog dengan diri sendiri adalah satu hal yang kusukai. Hampir tiap malam (tepatnya dini hari) tidak terlewat. Kenapa ya.. entahlah.. tapi rasanya dengan begini aku bisa lebih jauh mengenal diri sendiri. Menyibak apapun yang terlintas di pikiran ataupun perasaan. Mengurai hal-hal rumit, termasuk memetakan kapan perasaan dan pikiran harus lebih dominan.
Sering ga sih kamu ngerasa bahwa perasaan (hati) itu rumit? Hmm aku sih sering. Karna ada hal hal yang memang aku tak kuasa menerjemahkannya. Walapun rasa penasaran berputar dilangit-langit kamar. Dan lagi lagi jawabannya menggantung. Kalo udah begitu tandanya aku harus berdiam sejenak. Merenung. Jujur pada diri sendiri. Kalo inilah aku apa adanya. Dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Dengan segala kerapuhannya. Kemudian memejam mata sesaat. Mengingat Allah dengan helaan nafas yang lebih panjang dari biasanya. Tak apa. Karna aku tau waktu yang akan dengan lantang menjawab semuanya. Apa apa yang menjadi pertanyaan. Apa apa yang menjadi ambisi. Gagal dan berhasilnya serta kekhawatiran dan harapan masa depan. Kali ini kucoba untuk berdamai dengan semuanya. Dan alhasil.. rasanya jauh lebih ringan. Secara ajaib Allah datangkan sakinah (ketenangan) dari langit. Magic. Jadi bisa berpikir lebih jernih dan bisa lebih objektif dalam menilai sesuatu/seseorang. Jauh dari intervensi-intervensi yang mengotori alam pikiran.. Bahkan ketika itu aku merasa semakin yakin dalam memutuskan hal hal yang akan dijalani di masa mendatang. Maka ketika hati sudah tenang ia akan memerintahkan para prajuritnya untuk melakukan hal hal baik. Selamat! kamu sudah bisa mengalahkan energi negatif dari dalam dirimu.  

Pukul 00.35 WIB
2 Ramadan 1441 H