Percaya atau ngga
berdialog dengan diri sendiri adalah satu hal yang kusukai. Hampir tiap malam (tepatnya
dini hari) tidak terlewat. Kenapa ya.. entahlah.. tapi rasanya dengan begini aku bisa lebih jauh mengenal diri sendiri. Menyibak
apapun yang terlintas di pikiran ataupun perasaan. Mengurai hal-hal rumit,
termasuk memetakan kapan perasaan dan pikiran harus lebih dominan.
Sering ga sih kamu ngerasa bahwa
perasaan (hati) itu rumit? Hmm aku sih sering. Karna ada hal hal yang memang
aku tak kuasa menerjemahkannya. Walapun rasa penasaran berputar dilangit-langit
kamar. Dan lagi lagi jawabannya menggantung. Kalo udah begitu tandanya aku
harus berdiam sejenak. Merenung. Jujur pada diri sendiri. Kalo inilah aku apa adanya.
Dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Dengan segala kerapuhannya. Kemudian
memejam mata sesaat. Mengingat Allah dengan helaan nafas yang lebih panjang
dari biasanya. Tak apa. Karna aku tau waktu yang akan dengan lantang menjawab
semuanya. Apa apa yang menjadi pertanyaan. Apa apa yang menjadi ambisi. Gagal dan
berhasilnya serta kekhawatiran dan harapan masa depan. Kali ini kucoba untuk
berdamai dengan semuanya. Dan alhasil.. rasanya jauh lebih ringan. Secara ajaib Allah datangkan sakinah (ketenangan) dari langit. Magic. Jadi bisa berpikir
lebih jernih dan bisa lebih objektif dalam menilai sesuatu/seseorang. Jauh dari
intervensi-intervensi yang mengotori alam pikiran.. Bahkan
ketika itu aku merasa semakin yakin dalam memutuskan hal hal yang akan dijalani
di masa mendatang. Maka ketika hati sudah tenang ia
akan memerintahkan para prajuritnya untuk melakukan hal hal baik. Selamat! kamu
sudah bisa mengalahkan energi negatif dari dalam dirimu.
Pukul 00.35 WIB
2 Ramadan 1441 H